Bonus Demografi dan Masyarakat Kelas Menengah Indonesia

Bonus Demografi dan

Masyarakat Kelas Menengah Indonesia

Arissetyanto Nugroho ;   Rektor Universitas Mercu Buana Jakarta
                                              MEDIA INDONESIA, 29 Juni 2016

                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                           

TAHUN 2010, 2020, sampai 2030-an, Indonesia mengalami masa transisi ketika penduduk produktif semakin banyak jumlahnya jika dibandingkan dengan penduduk yang tidak produktif. Fenomena ini dikenal sebagai bonus demografi. Struktur penduduk seperti ini menguntungkan pemerintah karena penduduk usia produktif yang dapat berperan serta di dalam pembangunan jumlahnya semakin banyak jiak dibandingkan dengan yang tidak produktif. Sesuai dengan rasio ketergantungan pada 2010, rasio Indonesia ialah 51,3%, artinya 100 orang usia produktif menanggung 51 orang usia tidak produktif. Struktur penduduk yang menguntungkan ini terjadi karena periode 1970, 1980, dan sampai akhir 1990-an, pemerintah telah berhasil menurunkan tingkat kelahiran penduduk (fertilitas), meningkatkan kualitas pendidikan, serta kesehatan penduduk Indonesia.

Penduduk yang lahir pada 1970, 1980, sampai akhir 1990-an pada saat ini merupakan penduduk dengan usia produktif dengan umur 50-40-30-20 tahun yang mayoritas berpendidikan serta memiliki kesehatan yang bagus. Penduduk ini jumlahnya semakin banyak dan dikenal dengan masyarakat kelas menengah. Terminologi masyarakat kelas menengah digunakan seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita Indonesia yang sudah melampaui $3.000 per tahun sejak 2010.

Prediksi bahwa Indonesia akan masuk ke masyarakat kelas menengah sudah disampaikan oleh majalah Economist, majalah ekonomi internasional terbitan London yang dibaca oleh berbagai latar belakang penduduk dunia. Economist (1993) menyampaikan prediksi bahwa pada 2000, "Indonesia, once a pauper among nations, should have joined the emergent middle class." Pauper merupakan sinonim untuk bankrupt, poor, dan indigent, yang artinya bangkrut dan miskin. Pernyataan Economist ini dapat dimaknai bahwa Indonesia yang sebelumnya miskin dan bangkrut berhasil menjadi negara kelas menengah pada 2000.

Economist menyampaikan bahwa prediksi Indonesia masuk menjadi kelompok kelas menengah terjadi karena pencapaian pembangunan yang luar biasa (remarkable) karena sejak 1967, pertumbuhan ekonomi rata-rata sekitar 7%, pada 1960 ada sekitar 70% penduduk Indonesia masuk ke kelompok masyarakat miskin dan persentase ini menurun dengan cepat sampai pada 1990 yang mencapai hanya 15%.

Pencapaian ini diperoleh dengan kerja keras, khususnya di dalam membangun desa dan sektor pertanian yang menopang perekonomian Indonesia seiring dengan besarnya persentase penduduk Indonesia yang berada di desa dan bekerja sebagai petani di periode awal 1970, 1980. Seiring dengan kerja keras, segenap pihak dalam memberantas kemiskinan, prestasi dalam mengentaskan kemiskinan ini memperoleh penghargaan dari UNDP pada 1997 yang diberikan pertama kalinya kepada presiden atau tokoh dunia.

Selain pertanian, program pendidikan sejak 1970 dimulai seiring dengan pencanangan program Wajib Belajar 6 tahun serta pembangunan sarana dan prasarana SD, didukung dengan perbaikan kualitas guru dan kurikulum yang telah berhasil memberantas buta huruf, dan meningkatkan pendidikan masyarakat miskin di Indonesia. Bahkan pada 1993, sudah 90% penduduk Indonesia yang memiliki pendidikan minimal SD. Atas prestasi ini, Presiden Soeharto diberikan penghargaan The Avicenna Award dari UNESCO dalam Pembangunan Bidang Pendidikan untuk Rakyat. UNESCO juga menjadikan Indonesia sebagai studi kasus untuk dicontoh dalam pembangunan pendidikan di negara-negara berkembang.

Program kesehatan yang dilaksanakan periode 1970, 1980, sampai 1990-an juga telah berhasil meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia. Angka Harapan Hidup penduduk Indonesia meningkat dari 47 tahun (1966) menjadi 67 tahun (1997). Program imunisasi untuk mencegah kematian bayi juga telah mengurangi angka kematian bayi dari 1971, yaitu 142 bayi per 1000 bayi, berkurang pada 1980 menjadi 112 bayi per 1000 bayi, dan berkurang lagi pada 1985 menjadi 75 per 1000 bayi.

Secara total, angka kematian bayi periode 1971 sampai 1985 telah berkurang setengahnya, Selain itu, ada gerakan ASI, gerakan Sadar Gizi untuk masyarakat di desa-desa miskin Indonesia, serta pembangunan Puskesmas dan Posyandu yang berhasil meningkatkan kesehatan seluruh penduduk Indonesia. Atas kinerja pencapaian dalam meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia, WHO memberikan penghargaan Health for All Golden Medal Award pada 1991.

Bonus demografi yang kita nikmati saat ini juga tidak lepas dari program Keluarga Berencana yang dimulai pada periode 1970, 1980. Program ini berhasil menekan angka kelahiran dan prestasi dalam menekan angka kelahiran penduduk, juga memperoleh penghargaan dari UN dengan penghargaan yang diberikan pada 1989, yaitu United Nations Population Award serta penghargaan Global Statesman in Population Award yang diberikan organisasi internasional The Population Institute.

Saat ini kita merasakan bahwa proses yang dilakukan 20-30-40 tahun yang lalu telah terbukti mengembangkan kesejahteraan Indonesia, mengangkat harkat dan martabat Indonesia dari negara miskin dan bangkrut menjadi negara kelas menengah. Selain itu, sejarah juga mencatat organisasi-organisasi internasional telah memberikan penghargaan di dalam periode 1980 akhir dan 1990-an untuk pencapaian Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dalam upaya meningkatkan pendidikan, meningkatkan kesehatan, serta mengurangi penduduk yang miskin. Penghargaan dari organisasi internasional ini ialah apresiasi masyarakat internasional untuk Indonesia dan Presiden Soeharto yang memimpin Indonesia di dalam periode pembangunan.

Saat ini, seiring dengan berkembangnya masyarakat kelas menengah serta bonus demografi yang kita peroleh, sudah saatnya kita sebagai bangsa memberikan penghargaan atas kinerja dan hasil pembangunan yang dilakukan 20-30-40 tahun lalu dengan menghargai jasa-jasa para pemimpin kita, khususnya Presiden Soeharto. Presiden Soeharto tentunya tidak mengharapkan penghargaan dari organisasi internasional ketika memulai program-program prorakyat yang dilakukan mulai 1970-80-90an, tetapi sebagai seorang pemimpin Indonesia yang berkarya untuk Indonesia, penghargaan yang bernilai ialah penghargaan dari masyarakat internasional serta penghargaan dari rakyat Indonesia atas kinerja dan prestasi dalam meningkatkan harkat dan martabat rakyat Indonesia.


0 Response to "Bonus Demografi dan Masyarakat Kelas Menengah Indonesia"

Posting Komentar

Entri Populer

4l4y A Helmy Faishal Zaini A Prasetyantoko Abdul Hakim G Nusantara Abdul Munir Mulkhan abstraksi Abu Sayyaf - Lagi-lagi WNI Disandera Achmad Faqih Mahfudz adi adi.H Adler Haymans Manurung Agung Dwi Laksono Agus Herta Sumarto Agus Sudibyo Agustine Dwiputri Ahmad Baedowi Ahmad Suaedy Ahmad Yani Ahok Ahok - Dua Jalan bagi Ahok Menuju Pilkada 2017 Ahok - Jalan Politik Ahok Ahok - Pemimpin Pemarah Alfin Toffler - Dari Gelombang Ke-3 hingga Tesis Anti Perang Amira Paripurna analisis Anies Baswedan Antikorupsi - Gerakan Antikorupsi di Indonesia Anton Hendranata APBN-P 2016 - Optimalisasi Apple dan Windows Mobile dengan Intel XDK Apung Widadi Arif Havas Oegroseno Arissetyanto Nugroho Arya Sandhiyudha AS Laksana Asep Salahudin asia pasifik Attar australia Azyumardi Azra Bambang Soesatyo Bambang Widodo Umar Bappenas - Mengembalikan Marwah Bappenas Bencana Alam dan Ekoteologi Bencana dan Dilema Anggaran Berita Bola Bonus Demografi dan Kelas Menengah Indonesia Boy Anugerah Boy Rafli Amar Bre Redana Brexit - Analisis-Brexit dan China Brexit - Dampaknya Bagi Indonesia Brexit - Dampaknya Bagi Pasar Keuangan Global Brexit - Heboh Brexit Guncang Dunia Brexit - Keseimbangan Baru Pasca-Brexit Brexit - Menakar Implikasi Brexit Brexit - Menguji Ketahanan Ekonomi Brexit - Peringatan Brexit untuk Indonesia Brexit - Pilihan Kebijakan Ekonomi Brexit - Pilihan Ketika Fantasi Berjaya Brexit - Psikologi Rumit Inggris Brexit - Regionalisme Vs Globalisme Brexit dan Konsekuensinya BRIsat dan Disruption di Bisnis Perbankan Candra Fajri Ananda Cara Membuat Iklan POP Ads Under Sendiri pada Blog Sendiri Cara membuat isi SiteMaps Blog anda di webmaster Google Cara Membuat Keamanan Jaringan Internet dengan MAC Address terdaftar di Mikrotik Cara Menaikan Jutaan Trafik Blog Dengan Cepat Cara Menggunakan Aplikasi Remote Desktop TightVNC Hight Speed Cara Mensubmit Web atau Blogger di Google webmaster Terbaru Cara Reset template HTML blogger ke Default Cara Submit Blog di Google add URL | Crawl URL Agar Blog muncul dipencarian Google Ceramah Agama - Tiga Macam Chairul A Nidom Dahlan Iskan Deddy Mulyana Denny Indrayana Dinna Wisnu Download ISO Microsoft Windows 10 Original DPR - Lagi-lagi Korupsi Anggota DPR Dradjad H Wibowo dul Fitri - Transformasi Diri Idul Fitri Dunia Digital - Yang Terbentuk dan Yang Terbongkar Dzulfian Syafrian Eko Yulianto ekonomi Ekonomi Mudik - Mudik dan Ekonomi Daerah Emerson Yuntho Enny Sri Hartati Entertainment Farouk Muhammad Fathorrahman Ghufron filsafat Firman Noor Firmanzah Fithra Faisal Hastiadi Free Download Software Animasi 3D DAZ Studio P Free Download Software Remote HIGH Speed LAN dengan TIGHTVNC free Free Download Sofware Billing CyberIndo 1.4.7 Frega Wenas Inkiriwang Fungsi Menu ARP dimikrotik dan penjelasannya Gatot Irianto Geger Riyanto Gloria Paskibraka Goenawan Mohamad Guru - Teachers as Researcher Harga Daging Sapi - Meredam Gejolak Harga DS Hasil Skor Pertandingan Liga Inggris Helmi Arman Herry Tjahjono Hery Firmansyah hi Hiburan - "Beriman" pada Hiburan hong kong Hurriyah Ibnu Burdah ideologi Idul Fitri - Kembali pada Peradaban Idul Fitri - Makna Idul Fitri Idul Fitri - Wajah Suci Idul Fitri Indonesia 2045 Indra Tranggono Industri Pertahanan Nasional - Masa Depan IPN Inflasi Rendah - Bahaya Inflasi Rendah Info Penting Investasi - Jalan Terjal Menuju Layak Investasi Irfan Ridwan Maksum ISIS - Perang Penting Al Baghdadi islam Jean Couteau jepang JJ Rizal Jokowi - Susi - dan Kedaulatan Maritim Jorge Luis Borges dan Cerita yang Meragukan Justice Collaborator - Nestapa "Justice Collaborator" kapitalisme Kapolri Baru dan Reformasi Hukum di Polri Kasus Menteri Rini - Adu Kuat Jokowi-DPR kawasan kebudayaan Kehakiman - Kekuasaan Kehakiman Kelas Menengah - Perilaku Memilih Kelas Menengah Kesehatan Kesehatan - Pemalsuan Vaksin Balita Kewarganegaraan Ganda Khairul Rizal Kiai Sadrach - Ulama Kristen dari Jepara-Demak Komaruddin Hidayat Kompolnas - Memperkuat Kompolnas Komunikasi Politik Indonesia - Pergeseran Pola Korupsi - Lagi-lagi Korupsi Anggota DPR Korupsi Sumber Waras - KPK Vs BPK Korupsi Sumber Waras - Status Quo Audit BPK Kristanto Yoga Darmawan KTT G-7 dan Tatanan Regional Asia Timur Kumpulan Blogger Indonesia Hebat Laitul Qadar - Manusia-manusia Malam Seribu Bulan Laut Tiongkok Selatan - Diplomasi Baru Laut Tiongkok Selatan - Keputusan Arbitrase Laut Tiongkok Selatan - Silang Sengkarut Peta Lebaran - Fitri dengan Mengalami-Nya Lebaran Kebangsaan Lely Arrianie Listiyono Santoso logika M Ali Zaidan M Fajar Marta M Imam Nasef M Subhan SD Makmur Keliat Maritim - Kelautan untuk Pacu Ekonomi Martabat Bangsa Martiono Hadianto Marwan Mas Masduri Memaafkan Itu Sehat Mendalami HTB pada QoS RouterOS Mikrotik Management Bandwith Menikmati Kehidupan midle east Misteri Moh Mahfud MD Mohed Altrad - World Entrepreneur of the Year di Monaco MOS - Momentum Tumbuhkan Sikap Positif Siswa Mudah Membuat Aplikasi Android Mudik - Antara Kebutuhan dan Keinginan Mudik - Budaya Mudik Lebaran Mudik di Masa Paceklik Mudik Lebaran - Refleksi Ekonomi Mudik Lebaran dan Kekerasan Mudik vs Urbanisasi Muhamad Chatib Basri Muhammad Takdir Muhammadiyah - Harmonisasi Pikir dan Zikir Mukhamad Misbakhun Muradi Nasionalisme Indonesia - Dulu dan Kini Natuna - Kedaulatan NKRI di Laut China Selatan Natuna - RI vs RRT Ninok Leksono NU dan Kemandirian Ekonomi Umat Nurul Lathiffah Nuzululquran - Etos Ilmiah Nuzulul Quran Oce Madril Omar Mateen dan Pengakuan Seorang Gay opening pancasila Panggung Parodi - Penderitaan Sebagai Sukacita Parsel Pelayanan Publik di Kemendikbud Pembantu - Mohon maaf kepada Para Pembantu pemerintagan pemerintahan Pemimpin Karbitan - Latih Anak-anak Dijemput KBRI Pemimpin Karbitan - Minta Fasilitas KBRI-KJRI Pendidikan Dokter Layanan Primer - Kontroversi Pendidikan Iradah Puasa Penyair yang Selalu Dikutuk oleh Penguasa peradaban Perda - Anomali Pembatalan Perda Perda - Antisipasi Pembatalan Perda Perda - Gagal Paham Pembatalan Perda Perda - Kisruh Hukum Pembatalan Perda Perda - Menguji Regulasi Pembatalan Perda Pertumbuhan 7 Persen - Jalan Pintas Perubahan - Orang-Orang Hebat Pilkada Jakarta 2017 Pilkada Jakarta 2017 - Bising Komunikasi Jelang Pilkada Polisi - Bripka Seladi Potret Kemandirian Polisi Polisi dan Revolusi Mental politik Polri - Dulu Kini dan Esok Polri - Profesionalitas dan Teknokrasi Polri - Revolusi Mental dan Kepolisian Polri - Titik Balik Polri Polri vs Mafia Hukum Psikologi - Bersyukur Psikologi - Mitos Ketergantungan Puasa - Pendidikan Iradah Puasa Puasa dan Jalan Sufi Puasa dan Kesadaran Resiprokal Puasa dan Perilaku Berduri Puritanisme - Seperti Kanak-Kanak Dua Tahun Putu Setia Radhar Panca Dahana Rahman Mangussara RAPBN-P 2016 - Pentingnya Kredibilitas Razia Warteg di Serang Razia Warteg di Serang dan Perda Kontroversi Razia Warteg di Serang di Bulan Ramadan Reda Manthovani Refly Harun regionalisme Relawan Politik Religi & Motivasi René L Pattiradjawane Reza Indragiri Amriel Rhenald Kasali RI-Singapura - Arah Baru Hubungan RI-Singapura Riduan Situmorang Risma Rokhmin Dahuri Romanus Ndau Lendong Romli Atmasasmita RRT vs ASEAN - Potensi Konflik Maritim Berbahaya Said Aqil SIradj Saifullah Yusuf Saldi Isra Sampurno Samuel Mulia Sarlito Wirawan Sarwono Satoru MORI Sawitri Supardi Sadarjoen Sekolah - Andai Sekolah Ibarat Taman Serba - Serbi Silmy Karim Sobar Sutisna Sukidi Suko Widodo Sumbo Tinarbuko Sunarsip Surya Wiranto Susilo Bambang Yudhoyono Suwidi Tono Tantowi Yahya Teknologi Digital - Dilema Raksasa Teknologi Digital Teman Ahok - Ilusi Kebangkitan Masyarakat Sipil Terorisme Bandara dan Normalisasi Turki-Israel-Rusia THR dan Perburuhan Tiongkok - Ketika China Menguasai Dunia Tips Tito Karnavian - Calon Kapolri Baru Tito Karnavian - Harapan pada Budaya Tito Tito Karnavian - Kapolri Pilihan Jokowi Tito Karnavian - Polri vs Terorisme tokoh Toleransi atas Intoleransi Tom Saptaatmaja Tragedi Orlando - Self-radicalization - Lone Wolf Terrorist Tri Marhaeni P Astuti Trias Kuncahyono Triyono Turki - Istanbul 2016 dan Serangan Teroris Universitas dan Interkoneksitas Ilmu Pengetahuan uts UU Minerba - Urgensi Revisi UU Minerba Video Wasisto Raharjo Jati Wimpie Pangkahila Yayasan Sukma - Beasiswa untuk Mindanao-Aceh Yudi Latif