Indonesia 2045

Indonesia 2045

Susilo Bambang Yudhoyono ;   Presiden Republik Indonesia 2004-2014
                                                         KOMPAS, 28 Juni 2016

                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                           

Sudah menjadi hukum sejarah, dunia berikut tatanan kehidupannya akan terus berevolusi. Demikian juga perjalanan suatu bangsa jika bangsa itu lulus menjaga eksistensinya.

Agustus 2015, dalam acara seminar internasional di Universitas Indonesia, saya menyampaikan refleksi kesejarahan "70 Tahun Indonesia Merdeka". Saya kedepankan dinamika dan pasang surut perjalanan bangsa Indonesia sejak 1945, kemudian apa tantangan dan pekerjaan rumah 70 tahun ke depan.

Di awal 2016, saya juga diminta Universitas Udayana, Bali, untuk memberikan kuliah umum "Indonesia 2045" atau "Satu Abad Indonesia Merdeka". Di hadapan segenap sivitas akademika, saya sampaikan bahwa tahun 2045 Indonesia bisa menjadi negara yang lebih maju, kuat, dan sejahtera. Dengan kerja keras dan pertolongan Tuhan, insya Allah Indonesia bisa. Tentu ini tidak datang dari langit dan jalan yang ditempuh tak selalu lunak.

Indonesia 2045, tinggal tiga dekade lagi. Sebagai warga bangsa yang bertanggung jawab kita berkewajiban mewujudkan impian indah itu. Seorang guru manajemen tersohor, Peter Drucker, pernah mengatakan, "The best way to predict the future is to create it". Ia benar.

Maka melalui artikel ini saya ingin mengajak kita semua, bangsa Indonesia, bersatu dan bekerja keras mewujudkan "Indonesia Sukses" tahun 2045.

Transformasi besar bangsa

Sejak 1998, sesungguhnya bangsa Indonesia bukan sekadar melakukan reformasi, melainkan juga transformasi besar dan mendasar. Transformasi ini masih berlangsung dan menurut perkiraan saya masih berlanjut 20-30 tahun ke depan.

Saya mencatat ada lima transformasi besar yang tengah kita lakukan. Pertama, dalam dunia politik, kita bertransformasi dari sistem otoritarian menuju demokrasi. Kedua, di bidang pemerintahan dari sistem yang sentralistik menuju desentralistik. Ketiga, dari ekonomi yang didominasi sumber daya alam menuju yang lebih berbasis industri, jasa, teknologi, dan sumber daya manusia. Keempat, dalam hubungan internasional kita tengah melengkapi cara pandang dari inward looking dan terlalu nasionalistik menuju wawasan yang lebih seimbang: inward and outward looking, dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional. Kelima, terkait stabilitas politik dan keamanan publik, kita berubah dari pendekatan keamanan menuju ke penegakan hukum.

Layaknya perubahan besar, selalu ada tantangan dan resistensinya. Perubahan juga menghadirkan instabilitas dan rasa tidak nyaman bagi sebagian kalangan. Itu sebabnya tak sedikit reformasi dan transformasi gagal mencapai tujuan karena para pelakunya menyerah. Atau kaum yang menentang berhasil mengalahkan kaum reformis. Kalau ini terjadi, bangsa yang bersangkutan bukan hanya kembali ke posisi awal, melainkan bisa mengalami disorientasi dan lebih buruk kondisinya.

Sebagai contoh, tak mudah mendidik dan mentransformasi alam pikir dan perilaku politik kita, orang seorang, yang selama lebih dari 30 tahun menjalankan sistem otoritarian, menjadi demokratis. Termasuk alam pikiran para pemimpin di negeri ini. Ekonomi dan bisnis Indonesia yang dimanjakan oleh keberlimpahan sumber daya alam juga tidak mudah hijrah ke ekonomi jasa, sumber daya manusia, dan penguasaan iptek. Para pelaku ekonomi di comfort zone enggan berubah. Tentu masih banyak tantangan lain. Peran para pemimpin menjadi penting untuk menjaga semangat perubahan ini.

Urusan transformasi sengaja saya angkat karena ada kaitannya dengan pekerjaan besar yang hendak kita lakukan untuk mewujudkan Indonesia Sukses di ulang tahunnya yang keseratus.

Pekerjaan rumah ke depan

Menurut saya, ada tiga tujuan besar yang mesti kita capai di satu abad kemerdekaan nanti, yaitu (1) demokrasi yang kuat, stabil, dan berkualitas; (2) ekonomi yang kuat, adil, dan berkelanjutan; dan (3) peradaban bangsa yang lebih unggul menuju negara maju (developed country) akhir abad XXI.

Banyak hal harus kita lakukan untuk tujuan pertama. Para pemimpin-negara, pemerintah, dan tokoh politik-harus berdiri di depan dan menjadi contoh.

Mari kita didik masyarakat dan diri kita, bahwa demokrasi tidak sekadar pemilihan umum dan kebebasan. Juga bukan hanya hak sipil dan hak politik warga negara. Demokrasi juga tentang konstitusionalisme dan kepatuhan kita terhadap sistem dan perundang-undangan, sekaligus etika dan aturan main. Juga tentang kepatuhan pada pranata hukum (rule of law) dan penegakan hukum. Juga tentang akuntabilitas para penyelenggara negara, termasuk bebasnya mereka dari penyimpangan dan tindak pidana korupsi. Juga tentang checks and balances di antara para pemegang kekuasaan, termasuk di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Juga tentang penggunaan kekuasaan (the exercise of power)-apakah kekuasaan digunakan secara tepat atau melampaui batasnya.

Demokrasi juga berkaitan dengan etika para wakil rakyat dan semua pejabat yang mendapat mandat rakyat. Di sini termasuk presiden, gubernur, bupati, dan wali kota. Juga para anggota DPR, DPD, dan MPR. Yang mereka lakukan dan perjuangkan harus benar-benar yang menjadi harapan dan aspirasi rakyat.

Yang terakhir dari domain demokrasi adalah menghadirkan demokrasi yang tertib. Demokrasi yang matang ditandai oleh politik yang tertib dan stabil. Maka untuk menjaga stabilitas politik dan ketertiban publik harus dipilih cara-cara yang tidak merusak sendi-sendi demokrasi. Cara-cara represif dan keluar dari pranata hukum harus menjadi milik masa lampau. Membikin rakyat tidak berani bicara karena takut divonis mengganggu stabilitas politik dan jalannya pemerintahan adalah bentuk represi di era modern ini.

Tujuan besar kedua berupa ekonomi yang kuat, adil, dan berkelanjutan, berarti upaya agar ekonomi terus tumbuh dan pendapatan nasional juga semakin besar; ekonomi makro terjaga baik, termasuk terciptanya lapangan pekerjaan dan harga-harga yang stabil dan terjangkau; serta ketahanan dan fundamental ekonomi. Antara 2004-2014 pertumbuhan kita rata-rata hampir 6 persen, tertinggi kedua atau ketiga di antara negara-negara G-20.

Ekonomi yang berkeadilan menjadi tantangan besar Indonesia dan dunia. Meskipun secara global jumlah orang miskin berkurang, ketimpangan sosial-ekonomi makin besar. Meskipun belum sempurna, apa yang kami doktrinkan dulu dalam pembangunan ekonomi, yaitu "pertumbuhan disertai pemerataan" atau growth with equity akan bijak jika tidak ditinggalkan. Alangkah tidak indahnya jika negara kita dipenuhi bangunan megah serta proyek-proyek mercu suar lainnya, sementara masyarakat hidup miskin.

Kita harus kembali mengejawantahkan kearifan para pendiri republik bahwa Indonesia yang kita tuju adalah Indonesia yang adil dan makmur. Keduanya harus tumbuh bersama, jangan dipisahkan dan jangan sampai keadilan dikorbankan lantaran yang ingin kita tampilkan adalah gemerlapnya wajah kemakmuran.

Dunia abad XXI juga menghadirkan semangat tinggi bagi terpeliharanya lingkungan alam dan sumber-sumber kehidupan di Bumi. Konferensi PBB di Paris, Desember 2015, yang berhasil menghadirkan dokumen bersejarah untuk memerangi pemanasan global dan perubahan iklim, adalah tonggak baru yang patut kita rayakan. Dunia sepakat bahwa pembangunan yang kita jalankan adalah pembangunan berkelanjutan dan ekonomi yang kita anut adalah ekonomi hijau.

Semoga strategi pembangunan ekonomi yang saya tawarkan (juga kita laksanakan dalam 10 tahun masa kepresidenan saya), yaitu "4 Track Strategy", bisa diposisikan sebagai alternatif. Alhamdulillah, tema besar kita "sustainable growth with equity" dan juga "4 Track Strategy" yang mencakup pembangunan ekonomi yang pro-pertumbuhan, pro-lapangan pekerjaan, pro-pengurangan kemiskinan, dan pro-kelestarian lingkungan juga menjadi masukan penyusunan SDGs (Sustainable Development Goals) yang secara pribadi saya ikut menyumbang.

Indonesia maju, kuat, dan sejahtera tahun 2045 dapat kita wujudkan jika peradaban terus kita majukan. Kemajuan peradaban sebuah bangsa ditandai dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, daya saing dan kemandirian yang kuat, serta karakter yang kokoh dan unggul. Dengan itu semua, bangsa akan lebih tahan guncangan. Artinya, jika harus mengalami krisis yang berat sekalipun, bangsa itu akan tetap survive.

Pengertian peradaban (civilization) luas dan beragam. Sungguh pun demikian, saya berpikir peradaban, ketahanan, dan keunggulan bangsa Indonesia akan ditentukan oleh tingkat pendidikan. Manusia dan bangsa Indonesia harus berkarakter kuat di atas jati dirinya yang telah lulus dari berbagai ujian sejarah. Masyarakat Indonesia juga harus menjadi masyarakat yang rasional dan bertanggung jawab. Teknologi harus dikuasai, apalagi kita hidup dalam era digital dan juga revolusi industri gelombang keempat. Sebagai bangsa majemuk, peradaban bangsa kita juga mesti ditandai dengan toleransi dan kerukunan, sekaligus mencintai perdamaian. Sebagai bagian dari the good society, masyarakat Indonesia juga harus kepatuhan terhadap pranata sosial dan pranata hukum.

Peluang, tantangan, dan imperatif

Bisakah Indonesia menjadi negara yang lebih maju, kuat, dan sejahtera 2045? Tak ada seorang pun bisa menjamin. Namun, berangkat dari keyakinan dan akal sehat, saya memberanikan diri bahwa kita bisa.

Ada lima alasan yang dapat saya sampaikan. Pertama, Indonesia berusia muda~ young country. Masih ada peluang untuk tumbuh dan maju. Kedua, kita selalu bisa keluar dari krisis. Beberapa kali Indonesia diramalkan ambruk, tetapi tidak terjadi. Ketiga, potensi dan sumber daya kita besar. Ini modal pembangunan yang berharga jika negara diawaki oleh manusia yang cakap, inovatif, dan unggul. Keempat, kita masih terus bertransformasi. Maka, transformasi dan reformasi tidak boleh terhenti. Apalagi gagal. Kelima, untuk menambah keyakinan bahwa Indonesia bisa maju, ada banyak kisah sukses.

Meskipun 10 tahun masa pemerintahan saya amat berat kondisinya serta tak semua bisa kita capai, dalam kurun waktu itu pendapatan per kapita rakyat naik hampir 350 persen. Ingat, sejak Indonesia merdeka hingga 60 tahun kemudian, pendapatan per kapita kita 1.100 dollar AS. Dalam 10 tahun, angka itu menjadi 3.700 dollar AS. Ternyata bangsa kita bisa.

Ke depan, tantangan dan permasalahan yang kita hadapi semakin berat. Dunia dan kawasan Asia juga tidak selalu kondusif. Perjalanan bangsa kita pun penuh dengan masa pasang dan surut. Oleh karena itu, untuk sukses kita harus bekerja sangat keras disertai pikiran yang cerdas. Kalau hal ini saya tuangkan dalam bentuk imperatif, ada 3 hal yang harus kita penuhi.

Pertama, bangsa ini harus punya visi. Visi ini produk dari pemikiran besar berlandaskan realitas dan telaah logis dan rasional atas apa yang bisa dan tidak bisa dicapai Indonesia ke depan, serta pengalaman panjang kita semua dalam membangun negara. Dalam arti luas visi berkaitan dengan grand strategy, perencanaan jangka panjang dan haluan pembangunan yang kita jalankan.

Pemimpin pada tingkat puncak beserta jajaran penyelenggara negara serta lembaga think tank berkewajiban merumuskan visi bangsa dan kemudian menjadikannya sebagai kompas dan haluan kehidupan bernegara kita ke depan.

Kedua, diperlukan kepemimpinan yang visioner, cakap, dan kuat. Kepemimpinan ini tidak hanya berkaitan dengan presiden sebagai pemimpin puncak, tetapi juga kepemimpinan di semua lini dan tingkatan. Dalam konteks menuju Indonesia 2045, tugas penting pemimpin adalah menyatukan dan mengarahkan (aligning) rakyat untuk bekerja dan bergerak menuju masa depan itu. Para pemimpin tingkat nasional secara moral dan politik bertanggung jawab membawa bangsa ini terus bergerak ke depan. Inilah yang disebut pragmatisme dengan visi. Pragmatisme tanpa visi bisa membuat perjalanan Indonesia menuju ke arah yang keliru.

Ketiga, ketika Indonesia telah memiliki visi besar dan juga dipimpin oleh para pemimpin yang cakap, seluruh komponen bangsa harus bekerja dan memberikan sumbangsihnya.

Indonesia 2045 tinggal 30 tahun kurang. Seraya memberikan kesempatan dan dukungan kepada negara dan pemerintah untuk memimpin kita semua, ada tugas sejarah yang harus kita tunaikan. Semua mesti ikut berkarya hari ini dan berupaya agar karya kita sukses dalam arahan para pemimpin yang cakap dan bertanggung jawab dalam visi besar bangsa.

0 Response to "Indonesia 2045"

Posting Komentar

Entri Populer

4l4y A Helmy Faishal Zaini A Prasetyantoko Abdul Hakim G Nusantara Abdul Munir Mulkhan abstraksi Abu Sayyaf - Lagi-lagi WNI Disandera Achmad Faqih Mahfudz adi adi.H Adler Haymans Manurung Agung Dwi Laksono Agus Herta Sumarto Agus Sudibyo Agustine Dwiputri Ahmad Baedowi Ahmad Suaedy Ahmad Yani Ahok Ahok - Dua Jalan bagi Ahok Menuju Pilkada 2017 Ahok - Jalan Politik Ahok Ahok - Pemimpin Pemarah Alfin Toffler - Dari Gelombang Ke-3 hingga Tesis Anti Perang Amira Paripurna analisis Anies Baswedan Antikorupsi - Gerakan Antikorupsi di Indonesia Anton Hendranata APBN-P 2016 - Optimalisasi Apple dan Windows Mobile dengan Intel XDK Apung Widadi Arif Havas Oegroseno Arissetyanto Nugroho Arya Sandhiyudha AS Laksana Asep Salahudin asia pasifik Attar australia Azyumardi Azra Bambang Soesatyo Bambang Widodo Umar Bappenas - Mengembalikan Marwah Bappenas Bencana Alam dan Ekoteologi Bencana dan Dilema Anggaran Berita Bola Bonus Demografi dan Kelas Menengah Indonesia Boy Anugerah Boy Rafli Amar Bre Redana Brexit - Analisis-Brexit dan China Brexit - Dampaknya Bagi Indonesia Brexit - Dampaknya Bagi Pasar Keuangan Global Brexit - Heboh Brexit Guncang Dunia Brexit - Keseimbangan Baru Pasca-Brexit Brexit - Menakar Implikasi Brexit Brexit - Menguji Ketahanan Ekonomi Brexit - Peringatan Brexit untuk Indonesia Brexit - Pilihan Kebijakan Ekonomi Brexit - Pilihan Ketika Fantasi Berjaya Brexit - Psikologi Rumit Inggris Brexit - Regionalisme Vs Globalisme Brexit dan Konsekuensinya BRIsat dan Disruption di Bisnis Perbankan Candra Fajri Ananda Cara Membuat Iklan POP Ads Under Sendiri pada Blog Sendiri Cara membuat isi SiteMaps Blog anda di webmaster Google Cara Membuat Keamanan Jaringan Internet dengan MAC Address terdaftar di Mikrotik Cara Menaikan Jutaan Trafik Blog Dengan Cepat Cara Menggunakan Aplikasi Remote Desktop TightVNC Hight Speed Cara Mensubmit Web atau Blogger di Google webmaster Terbaru Cara Reset template HTML blogger ke Default Cara Submit Blog di Google add URL | Crawl URL Agar Blog muncul dipencarian Google Ceramah Agama - Tiga Macam Chairul A Nidom Dahlan Iskan Deddy Mulyana Denny Indrayana Dinna Wisnu Download ISO Microsoft Windows 10 Original DPR - Lagi-lagi Korupsi Anggota DPR Dradjad H Wibowo dul Fitri - Transformasi Diri Idul Fitri Dunia Digital - Yang Terbentuk dan Yang Terbongkar Dzulfian Syafrian Eko Yulianto ekonomi Ekonomi Mudik - Mudik dan Ekonomi Daerah Emerson Yuntho Enny Sri Hartati Entertainment Farouk Muhammad Fathorrahman Ghufron filsafat Firman Noor Firmanzah Fithra Faisal Hastiadi Free Download Software Animasi 3D DAZ Studio P Free Download Software Remote HIGH Speed LAN dengan TIGHTVNC free Free Download Sofware Billing CyberIndo 1.4.7 Frega Wenas Inkiriwang Fungsi Menu ARP dimikrotik dan penjelasannya Gatot Irianto Geger Riyanto Gloria Paskibraka Goenawan Mohamad Guru - Teachers as Researcher Harga Daging Sapi - Meredam Gejolak Harga DS Hasil Skor Pertandingan Liga Inggris Helmi Arman Herry Tjahjono Hery Firmansyah hi Hiburan - "Beriman" pada Hiburan hong kong Hurriyah Ibnu Burdah ideologi Idul Fitri - Kembali pada Peradaban Idul Fitri - Makna Idul Fitri Idul Fitri - Wajah Suci Idul Fitri Indonesia 2045 Indra Tranggono Industri Pertahanan Nasional - Masa Depan IPN Inflasi Rendah - Bahaya Inflasi Rendah Info Penting Investasi - Jalan Terjal Menuju Layak Investasi Irfan Ridwan Maksum ISIS - Perang Penting Al Baghdadi islam Jean Couteau jepang JJ Rizal Jokowi - Susi - dan Kedaulatan Maritim Jorge Luis Borges dan Cerita yang Meragukan Justice Collaborator - Nestapa "Justice Collaborator" kapitalisme Kapolri Baru dan Reformasi Hukum di Polri Kasus Menteri Rini - Adu Kuat Jokowi-DPR kawasan kebudayaan Kehakiman - Kekuasaan Kehakiman Kelas Menengah - Perilaku Memilih Kelas Menengah Kesehatan Kesehatan - Pemalsuan Vaksin Balita Kewarganegaraan Ganda Khairul Rizal Kiai Sadrach - Ulama Kristen dari Jepara-Demak Komaruddin Hidayat Kompolnas - Memperkuat Kompolnas Komunikasi Politik Indonesia - Pergeseran Pola Korupsi - Lagi-lagi Korupsi Anggota DPR Korupsi Sumber Waras - KPK Vs BPK Korupsi Sumber Waras - Status Quo Audit BPK Kristanto Yoga Darmawan KTT G-7 dan Tatanan Regional Asia Timur Kumpulan Blogger Indonesia Hebat Laitul Qadar - Manusia-manusia Malam Seribu Bulan Laut Tiongkok Selatan - Diplomasi Baru Laut Tiongkok Selatan - Keputusan Arbitrase Laut Tiongkok Selatan - Silang Sengkarut Peta Lebaran - Fitri dengan Mengalami-Nya Lebaran Kebangsaan Lely Arrianie Listiyono Santoso logika M Ali Zaidan M Fajar Marta M Imam Nasef M Subhan SD Makmur Keliat Maritim - Kelautan untuk Pacu Ekonomi Martabat Bangsa Martiono Hadianto Marwan Mas Masduri Memaafkan Itu Sehat Mendalami HTB pada QoS RouterOS Mikrotik Management Bandwith Menikmati Kehidupan midle east Misteri Moh Mahfud MD Mohed Altrad - World Entrepreneur of the Year di Monaco MOS - Momentum Tumbuhkan Sikap Positif Siswa Mudah Membuat Aplikasi Android Mudik - Antara Kebutuhan dan Keinginan Mudik - Budaya Mudik Lebaran Mudik di Masa Paceklik Mudik Lebaran - Refleksi Ekonomi Mudik Lebaran dan Kekerasan Mudik vs Urbanisasi Muhamad Chatib Basri Muhammad Takdir Muhammadiyah - Harmonisasi Pikir dan Zikir Mukhamad Misbakhun Muradi Nasionalisme Indonesia - Dulu dan Kini Natuna - Kedaulatan NKRI di Laut China Selatan Natuna - RI vs RRT Ninok Leksono NU dan Kemandirian Ekonomi Umat Nurul Lathiffah Nuzululquran - Etos Ilmiah Nuzulul Quran Oce Madril Omar Mateen dan Pengakuan Seorang Gay opening pancasila Panggung Parodi - Penderitaan Sebagai Sukacita Parsel Pelayanan Publik di Kemendikbud Pembantu - Mohon maaf kepada Para Pembantu pemerintagan pemerintahan Pemimpin Karbitan - Latih Anak-anak Dijemput KBRI Pemimpin Karbitan - Minta Fasilitas KBRI-KJRI Pendidikan Dokter Layanan Primer - Kontroversi Pendidikan Iradah Puasa Penyair yang Selalu Dikutuk oleh Penguasa peradaban Perda - Anomali Pembatalan Perda Perda - Antisipasi Pembatalan Perda Perda - Gagal Paham Pembatalan Perda Perda - Kisruh Hukum Pembatalan Perda Perda - Menguji Regulasi Pembatalan Perda Pertumbuhan 7 Persen - Jalan Pintas Perubahan - Orang-Orang Hebat Pilkada Jakarta 2017 Pilkada Jakarta 2017 - Bising Komunikasi Jelang Pilkada Polisi - Bripka Seladi Potret Kemandirian Polisi Polisi dan Revolusi Mental politik Polri - Dulu Kini dan Esok Polri - Profesionalitas dan Teknokrasi Polri - Revolusi Mental dan Kepolisian Polri - Titik Balik Polri Polri vs Mafia Hukum Psikologi - Bersyukur Psikologi - Mitos Ketergantungan Puasa - Pendidikan Iradah Puasa Puasa dan Jalan Sufi Puasa dan Kesadaran Resiprokal Puasa dan Perilaku Berduri Puritanisme - Seperti Kanak-Kanak Dua Tahun Putu Setia Radhar Panca Dahana Rahman Mangussara RAPBN-P 2016 - Pentingnya Kredibilitas Razia Warteg di Serang Razia Warteg di Serang dan Perda Kontroversi Razia Warteg di Serang di Bulan Ramadan Reda Manthovani Refly Harun regionalisme Relawan Politik Religi & Motivasi René L Pattiradjawane Reza Indragiri Amriel Rhenald Kasali RI-Singapura - Arah Baru Hubungan RI-Singapura Riduan Situmorang Risma Rokhmin Dahuri Romanus Ndau Lendong Romli Atmasasmita RRT vs ASEAN - Potensi Konflik Maritim Berbahaya Said Aqil SIradj Saifullah Yusuf Saldi Isra Sampurno Samuel Mulia Sarlito Wirawan Sarwono Satoru MORI Sawitri Supardi Sadarjoen Sekolah - Andai Sekolah Ibarat Taman Serba - Serbi Silmy Karim Sobar Sutisna Sukidi Suko Widodo Sumbo Tinarbuko Sunarsip Surya Wiranto Susilo Bambang Yudhoyono Suwidi Tono Tantowi Yahya Teknologi Digital - Dilema Raksasa Teknologi Digital Teman Ahok - Ilusi Kebangkitan Masyarakat Sipil Terorisme Bandara dan Normalisasi Turki-Israel-Rusia THR dan Perburuhan Tiongkok - Ketika China Menguasai Dunia Tips Tito Karnavian - Calon Kapolri Baru Tito Karnavian - Harapan pada Budaya Tito Tito Karnavian - Kapolri Pilihan Jokowi Tito Karnavian - Polri vs Terorisme tokoh Toleransi atas Intoleransi Tom Saptaatmaja Tragedi Orlando - Self-radicalization - Lone Wolf Terrorist Tri Marhaeni P Astuti Trias Kuncahyono Triyono Turki - Istanbul 2016 dan Serangan Teroris Universitas dan Interkoneksitas Ilmu Pengetahuan uts UU Minerba - Urgensi Revisi UU Minerba Video Wasisto Raharjo Jati Wimpie Pangkahila Yayasan Sukma - Beasiswa untuk Mindanao-Aceh Yudi Latif