Sistem peradilan dan perbedaannya ditingkat Federal dan Negara Bagian

Nama   : Ansor Budiman
Nim     : 1302045098
Tugas Politik dan Pemerintahan Australia
Sistem peradilan dan perbedaannya ditingkat Federal dan Negara Bagian

Sistem Peradilan Australia
Australia mengimplementasikan hukum Inggris termasuk common law (Anglo Saxon) dan statute law  Sistem ini Mula-mula berkembang di negara Inggris, dan dikenal dengan istilah Common Law atau Unwriten Law (hukum tidak tertulis). Sistem hukum ini dianut di negara-negara anggota persemakmuran Inggris,  Sistem Anglo-Saxon adalah suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya.[1]Meskipun sebelum koloni Inggris datang sudah ada suku Aborigin, namun kepemilikan suku Aborigin atas Australia tidak diakui dan hukum adatnya dianggap tidak berlaku ini ini didasarkan pada konsep hukum internasional temporer yang mana penduduk asli yang suka mengembara dengan tidak memiliki sistem hukum ataupun organisasi politik yang jelas. Penggunaan doktrin terra nullius pada kasus Australia tetap berlangsung hingga pada tahun 1992 mayoritas anggota High Court menolak gagasan bahwa Australia pada praktiknya tidak ditempati dan tanpa penghuni ataupun tidak memiliki sistem hukum ketika Armada Pertama tiba di Australia[2]

Kewenangan Judikatif di Australia
Didalam Konstitusi Australia Chapter 3 (section 71-80) yang terdapat dalam konstitusi Australia menentukan kekuasaan judikatif. Dalam section 71, kekuasaan judikatif adalah ditangan High Court of Australia, sebagai mahkamah agung federal yang terdiri dari tiga hakim, dan dalam pengadilan federal lainnya yang dibentuk oleh Parlemen Federal. High Court menggunakan yurisdiksinya baik ditingkat pertama maupun banding. Pada tingkat pertama adalah berkenaan dengan masalah-masalah tertentu yang telah jelas, termasuk perselisihan antara pemerintah negara bagian yang satu dengan negara bagian lainnya dan negara bagian dengan Commonwealth. Ection 76 menyatakan bahwa High Court memiliki kewenangan terkait dengan masalah penafsiran konstitusi. Kewenangan ini tidak dapat diserahkan kepada pengadilan lainnya. Selain itu, menurut section 73, kewenangan High Court adalah untuk menangani banding yang telah didengar kasusnya oleh seorang hakim tunggal pada pengadilan pertama dan oleh pengadilan federal lainnya dan oleh mahkamah agung negara bagian. High Court merupakan pengadilan banding akhir di Australia.
Struktur Pengadilan di Australia
Semua yurisdiksi di Australia telah jelas dalam suatu hirarki peradilan. Ada sembilan yurisdiksi di Australia, masing-masing memiliki hirarkinya sendiri. Berdasarkan konstitusi, mahkamah agung di negara bagian diberikan wewenang untuk menangani kasus-kasus federal.
The High Court of Australia menempati hirarki tertinggi dalam hirarki federal maupun negara bagian. Akan tetapi, tak ada kasus yang diajukan banding ke High Court yang berasal dari pengadilan federal ataupun negara bagian kecuali sejak awal kasus tersebut masuk dalam yurisdiksi High Court berdasarkan section 75 (v) sebagaimana yang diatur dalam konstitusi. Permohonan banding pada High Court yang datang dari Federal Court atau dari salah satu mahkamah agung negara bagian yang memiliki wewenang menangani kasus-kasus federal dapat terjadi hanya dengan ijin dari High Court saja. Demikian juga, permohonan banding yang berdasarkan keputusan mahkamah agung negara bagian pada kasus-kasus di wilayah negara bagian dapat diajukan ke High Court dengan seijin High Court saja.
Sampai dengan pengesahan the Australia Act pada tahun 1986, masih dimungkinkan untuk mengajukan banding dari mahkamah agung negara bagian berkenaan dengan kasus yurisdiksi negara bagian kepada Judicial Committee of the Privy Council di London. Akan tetapi, banding dari High Court kepada Privy Council berkenaan dengan masalah yurisdiksi federal dan teritori dihapus pada tahun 1968 dan terkait dengan masalah yurisdiksi negara bagian dihapus pada tahun 1975.
Selain pengadilan-pengadilan tersebut di atas, tiap yurisdiksi memiliki sejumlah tribunal (majelis) yang mendukung kerja pengadilan. Tribunal tersebut menangani berbagai macam kasus khusus.
Di Australia Prosedur yang dijalani untuk mengamandemen suatu konstitusi sangatlah rumit dan dilakukan dengan dua tahap. Pertama, usulan amandemen harus dilakukan dengan suara mayoritas baik dalam Senat maupun House of Representative. Kedua, usulan tersebut harus diajukan sebelum referendum. Agar konstitusi dapat diamandemen, tidak saja referendum mendapatkan dukungan mayoritas dari pemilihan umum nasional, namun juga harus mendapatkan dukungan dari mayoritas negara bagian. Kesulitan dalam memenuhi persyaratan tersebut di atas telah membatasi jumlah amandemen konstitusi yang disahkan.
Berdasarkan section 72 dalam konstitusi, hakim High Court, hakim Federal Court, dan hakim Family Court diangkat oleh gubernur jenderal Executive Council. Sebelum penunjukan dilakukan untuk mengisi kekosongan dalam High Court, gubernur jenderal Commonwealth harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan gubernur-jenderal masing-masing negara bagian. Hakim High Court dan hakim Federal Court, dan hakim Family Court dipilih dari para profesional hukum berpengalaman.[3]
Rapat Pleno Hakim, Court Rules, dan Practice Notes
Selain melalui komite, para hakim Pengadilan Federal juga berkontribusi terhadap jalannya roda organisasi melalui rapat pleno hakim yang diselenggarakan 2 kali dalam 1 tahun, yaitu di akhir Maret dan akhir Agustus. Biasanya rapat bertempat di kota-kota yang mudah dijangkau demi alasan efisiensi. Rapat hakim khusus di luar itu juga bisa diadakan untuk membahas isu-isu spesifik yang urgen. Untuk rapat khusus ini, lokasi selama ini adalah Adelaide karena letaknya paling strategis untuk mengumpulkan hakim dari seluruh penjuru Australia. Hal-hal seputar fungsi pokok Pengadilan Federal juga diulas di dalam rapat. Selain soal perkara banding, juga soal peraturan-peraturan (rules) pengadilan, dan pedoman praktek (practice notes) yang akan dikeluarkan pengadilan. Rules dan pratice notes biasanya dihasilkan dalam rapat pleno hakim ini. Rules dan practice notes adalah pedoman yang dikeluarkan pengadilan untuk melengkapi UU, mengisi kekosongan hukum acara, yang diarahkan terutama pada profesi hukum.
Perbedaan sistem peradilan ditingkat Federal dan Negara Bagian
Sistem peradilan di Australia cukup rumit, dan itu biasa bagi negara yang berbentuk federasi, seperti halnya Amerika Serikat. Ada pemisahan yang cukup tegas antara sistem di tingkat federal (pemerintahan pusat, atau di Australia disebut sebagai commonwealth) dan di tingkat negara bagian (pemerintahan regional, yang lazim disebut sebagai state terrritory). Meski terpisah, namun terdapat satu lembaga peradilan di level nasional yang mengatasi sekaligus menarik garis pemersatu antara kedua sistem tersebut, yaitu Mahkamah Agung (yang uniknya, di Australia disebut sebagai High Court, bukan Supreme Court). Umumnya hanya perkara hukum terpilih, yang punya implikasi terhadap prinsip-prinsip hukum dasar, yang bisa berujung ke High Court.[4]
Di negara bagian sendiri, lembaga peradilan tertingginya adalah Supreme Court. Di bawahnya terdapat intermediate court, yang secara resmi dinamakan County/District Court. Di bawahnya lagi terdapat Magistrate Court. Di sini pengadilan memeriksa dan memutus semua perkara yang diatur dengan hukum negara bagian, yang bisa berupa perkara perdata, pidana, dan lainnya.[5]
Adapun di tingkat federal, terdapat Pengadilan Federal Australia (Federal Court of Australia) yang menangani perkara-perkara perdata berskala nasional, dan Pengadilan Keluarga Australia (Family Court of Australia) yang menangani perkara-perkara hukum keluarga. Di bawah keduanya terdapat Federal Magistrate Court yang dalam waktu dekat akan diubah namanya menjadi Federal Circuit Court.  Untuk tetap mempertahankan kewenangan judisial pada High Court, section 71 memberikan wewenang pada Federal Parliament untuk membentuk pengadilan federal dan tetap mengawasi pengadilan dalam yurisdiksi federal. Karena itu Federal Parliament telah memberikan kewenangan kepada mahkamah agung di negara bagian namun dengan yurisdiksi federal serta menetapkan sistem peradilan federal. Federal Court di Australia, dibentuk berdasarkan the Federal Court of Australia Act 1976 (Cth), yang dimaksudkan untuk menyelesaikan perselisihan yang muncul dalam menerapkan undang-undang federal, terutama dalam kasus-kasus kepailitan pada bank, perdagangan, hukum administrasi, dan hukum perburuhan baik dalam peradilan tingkat pertama maupun banding. Section 71 dalam undang-undang pengadilan federal meliputi the Family Court of Australia, yang dibentuk berdasarkan the Family Law Act 1975 (Cth), dan the Federal Magistrates Act 1999 (Cth). Antara Maret 1994 hingga Mei 1997, terdapat pula the Industrial Relation Court (pengadilan hubungan industrial) di Australia, namun yurisdiksi pengadilan ini kemudian diberikan kepada Federal Court.
Di Australia terdapat Australian Capital Territory terletak di wilayah Australia paling timur. Hukum asli ACT berbeda secara historis dan politik. Sumber hukum AT adalah parlemen dan common law. Secara geografis ACT masuk dalam wilayah New South Wales. ACT dinyatakan sebagai wilayah federal pada 1 Januari 1911. Pada tahun 1913 Canberra secara resmi sebagai ibukota. Parliament House pemerintah federal pindah dari Melbourne ke Canberra pada tahun 1928.. ACT hanya memiliki satu legislator, yaitu Legislative Assembly, yang tugasnya baik membuat undang-undang dan menyetujui undang-undang yang diserahkan. The Legislative Assembly memiliki tujuhbelas anggota terpilih dimana Inggris tidak termasuk didalamnya. Samahalnya dengan Northern Territory dan Tasmania, ACT memiliki sistem peradilan dua tingkat, yaitu Supreme Court dan Magistrates’ Courts. Selain itu, terdapat pula sejumlah tribunal yang dijalankan diseluruh ACT[6].
Berdasarkan Schedule 1 of the Seat of Government Acceptance Act (1990) Cth, the Commonwealth of Australia dan Negara bagian New South Wales sepakat bahwa negara bagian tunduk pada commonwealth. Berdasarkan the Seat of Government (Administration) Act of 1910, tak ada tanah kerajaan dalam ACT yang dapat dijual demi peruntukan perkebunan ataupun pemilikan pribadi, kecuali menurut kontrak yang dibuat, atau hak untuk tersebut, yang ada sebelum 1910 dan kecuali untuk tujuan melaksanakan hak yang ada sebelum undang-undang Negara Bagian New South Wales 1910 tetap dilaksanakan dalam teritori.. Pada tahun 1994, ACT Legislative Assembly mengesahkan Domestic Relationship Act, yang mengakui hubungan domestik selain dari pernikahan. Suatu hubungan domestik diartikan sebagai “hubungan (selain pernikahan yang sah) antara dua orang dewasa di mana satu pihak mengikatkan dirinya baik finansial maupun personal pada pihak lainnya, dan termasuk pula pernikahan secara de facto.” Jadi, hubungan homoseksual, dan hubungan non-seksual menurut undang-undang ACT adalah dilegalkan.


[1] Hendry AP 2012 Sistem “Hukum Civil Law dan Common Law “ Blogspot.com Web. Acessed April 29, 2015http://hendyyap-law.blogspot.com/2012/12/sistem-hukum-civil-law-dan-common-law.html.
[2] Gatot Sugiharto 2008 “Sistem Hukum Australia” Blogspot.com Web. Acessed April 29, 2015  http://wwwgats.blogspot.com/2008/12/sistem-hukum-australia.html.
[3] Ibid.
[4] Binziad Khadafi “Opini Tata Kelola Pengadilan Federal Australia”  Mahkamahagung.go.id  Web. Acessed April 29, 2015 http://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/liputan-program-magang/393-opini-tata-kelola-pengadilan-federal-australia.html
[5] Ibid.
[6] Ibid

0 Response to "Sistem peradilan dan perbedaannya ditingkat Federal dan Negara Bagian"

Posting Komentar

Entri Populer

4l4y A Helmy Faishal Zaini A Prasetyantoko Abdul Hakim G Nusantara Abdul Munir Mulkhan abstraksi Abu Sayyaf - Lagi-lagi WNI Disandera Achmad Faqih Mahfudz adi adi.H Adler Haymans Manurung Agung Dwi Laksono Agus Herta Sumarto Agus Sudibyo Agustine Dwiputri Ahmad Baedowi Ahmad Suaedy Ahmad Yani Ahok Ahok - Dua Jalan bagi Ahok Menuju Pilkada 2017 Ahok - Jalan Politik Ahok Ahok - Pemimpin Pemarah Alfin Toffler - Dari Gelombang Ke-3 hingga Tesis Anti Perang Amira Paripurna analisis Anies Baswedan Antikorupsi - Gerakan Antikorupsi di Indonesia Anton Hendranata APBN-P 2016 - Optimalisasi Apple dan Windows Mobile dengan Intel XDK Apung Widadi Arif Havas Oegroseno Arissetyanto Nugroho Arya Sandhiyudha AS Laksana Asep Salahudin asia pasifik Attar australia Azyumardi Azra Bambang Soesatyo Bambang Widodo Umar Bappenas - Mengembalikan Marwah Bappenas Bencana Alam dan Ekoteologi Bencana dan Dilema Anggaran Berita Bola Bonus Demografi dan Kelas Menengah Indonesia Boy Anugerah Boy Rafli Amar Bre Redana Brexit - Analisis-Brexit dan China Brexit - Dampaknya Bagi Indonesia Brexit - Dampaknya Bagi Pasar Keuangan Global Brexit - Heboh Brexit Guncang Dunia Brexit - Keseimbangan Baru Pasca-Brexit Brexit - Menakar Implikasi Brexit Brexit - Menguji Ketahanan Ekonomi Brexit - Peringatan Brexit untuk Indonesia Brexit - Pilihan Kebijakan Ekonomi Brexit - Pilihan Ketika Fantasi Berjaya Brexit - Psikologi Rumit Inggris Brexit - Regionalisme Vs Globalisme Brexit dan Konsekuensinya BRIsat dan Disruption di Bisnis Perbankan Candra Fajri Ananda Cara Membuat Iklan POP Ads Under Sendiri pada Blog Sendiri Cara membuat isi SiteMaps Blog anda di webmaster Google Cara Membuat Keamanan Jaringan Internet dengan MAC Address terdaftar di Mikrotik Cara Menaikan Jutaan Trafik Blog Dengan Cepat Cara Menggunakan Aplikasi Remote Desktop TightVNC Hight Speed Cara Mensubmit Web atau Blogger di Google webmaster Terbaru Cara Reset template HTML blogger ke Default Cara Submit Blog di Google add URL | Crawl URL Agar Blog muncul dipencarian Google Ceramah Agama - Tiga Macam Chairul A Nidom Dahlan Iskan Deddy Mulyana Denny Indrayana Dinna Wisnu Download ISO Microsoft Windows 10 Original DPR - Lagi-lagi Korupsi Anggota DPR Dradjad H Wibowo dul Fitri - Transformasi Diri Idul Fitri Dunia Digital - Yang Terbentuk dan Yang Terbongkar Dzulfian Syafrian Eko Yulianto ekonomi Ekonomi Mudik - Mudik dan Ekonomi Daerah Emerson Yuntho Enny Sri Hartati Entertainment Farouk Muhammad Fathorrahman Ghufron filsafat Firman Noor Firmanzah Fithra Faisal Hastiadi Free Download Software Animasi 3D DAZ Studio P Free Download Software Remote HIGH Speed LAN dengan TIGHTVNC free Free Download Sofware Billing CyberIndo 1.4.7 Frega Wenas Inkiriwang Fungsi Menu ARP dimikrotik dan penjelasannya Gatot Irianto Geger Riyanto Gloria Paskibraka Goenawan Mohamad Guru - Teachers as Researcher Harga Daging Sapi - Meredam Gejolak Harga DS Hasil Skor Pertandingan Liga Inggris Helmi Arman Herry Tjahjono Hery Firmansyah hi Hiburan - "Beriman" pada Hiburan hong kong Hurriyah Ibnu Burdah ideologi Idul Fitri - Kembali pada Peradaban Idul Fitri - Makna Idul Fitri Idul Fitri - Wajah Suci Idul Fitri Indonesia 2045 Indra Tranggono Industri Pertahanan Nasional - Masa Depan IPN Inflasi Rendah - Bahaya Inflasi Rendah Info Penting Investasi - Jalan Terjal Menuju Layak Investasi Irfan Ridwan Maksum ISIS - Perang Penting Al Baghdadi islam Jean Couteau jepang JJ Rizal Jokowi - Susi - dan Kedaulatan Maritim Jorge Luis Borges dan Cerita yang Meragukan Justice Collaborator - Nestapa "Justice Collaborator" kapitalisme Kapolri Baru dan Reformasi Hukum di Polri Kasus Menteri Rini - Adu Kuat Jokowi-DPR kawasan kebudayaan Kehakiman - Kekuasaan Kehakiman Kelas Menengah - Perilaku Memilih Kelas Menengah Kesehatan Kesehatan - Pemalsuan Vaksin Balita Kewarganegaraan Ganda Khairul Rizal Kiai Sadrach - Ulama Kristen dari Jepara-Demak Komaruddin Hidayat Kompolnas - Memperkuat Kompolnas Komunikasi Politik Indonesia - Pergeseran Pola Korupsi - Lagi-lagi Korupsi Anggota DPR Korupsi Sumber Waras - KPK Vs BPK Korupsi Sumber Waras - Status Quo Audit BPK Kristanto Yoga Darmawan KTT G-7 dan Tatanan Regional Asia Timur Kumpulan Blogger Indonesia Hebat Laitul Qadar - Manusia-manusia Malam Seribu Bulan Laut Tiongkok Selatan - Diplomasi Baru Laut Tiongkok Selatan - Keputusan Arbitrase Laut Tiongkok Selatan - Silang Sengkarut Peta Lebaran - Fitri dengan Mengalami-Nya Lebaran Kebangsaan Lely Arrianie Listiyono Santoso logika M Ali Zaidan M Fajar Marta M Imam Nasef M Subhan SD Makmur Keliat Maritim - Kelautan untuk Pacu Ekonomi Martabat Bangsa Martiono Hadianto Marwan Mas Masduri Memaafkan Itu Sehat Mendalami HTB pada QoS RouterOS Mikrotik Management Bandwith Menikmati Kehidupan midle east Misteri Moh Mahfud MD Mohed Altrad - World Entrepreneur of the Year di Monaco MOS - Momentum Tumbuhkan Sikap Positif Siswa Mudah Membuat Aplikasi Android Mudik - Antara Kebutuhan dan Keinginan Mudik - Budaya Mudik Lebaran Mudik di Masa Paceklik Mudik Lebaran - Refleksi Ekonomi Mudik Lebaran dan Kekerasan Mudik vs Urbanisasi Muhamad Chatib Basri Muhammad Takdir Muhammadiyah - Harmonisasi Pikir dan Zikir Mukhamad Misbakhun Muradi Nasionalisme Indonesia - Dulu dan Kini Natuna - Kedaulatan NKRI di Laut China Selatan Natuna - RI vs RRT Ninok Leksono NU dan Kemandirian Ekonomi Umat Nurul Lathiffah Nuzululquran - Etos Ilmiah Nuzulul Quran Oce Madril Omar Mateen dan Pengakuan Seorang Gay opening pancasila Panggung Parodi - Penderitaan Sebagai Sukacita Parsel Pelayanan Publik di Kemendikbud Pembantu - Mohon maaf kepada Para Pembantu pemerintagan pemerintahan Pemimpin Karbitan - Latih Anak-anak Dijemput KBRI Pemimpin Karbitan - Minta Fasilitas KBRI-KJRI Pendidikan Dokter Layanan Primer - Kontroversi Pendidikan Iradah Puasa Penyair yang Selalu Dikutuk oleh Penguasa peradaban Perda - Anomali Pembatalan Perda Perda - Antisipasi Pembatalan Perda Perda - Gagal Paham Pembatalan Perda Perda - Kisruh Hukum Pembatalan Perda Perda - Menguji Regulasi Pembatalan Perda Pertumbuhan 7 Persen - Jalan Pintas Perubahan - Orang-Orang Hebat Pilkada Jakarta 2017 Pilkada Jakarta 2017 - Bising Komunikasi Jelang Pilkada Polisi - Bripka Seladi Potret Kemandirian Polisi Polisi dan Revolusi Mental politik Polri - Dulu Kini dan Esok Polri - Profesionalitas dan Teknokrasi Polri - Revolusi Mental dan Kepolisian Polri - Titik Balik Polri Polri vs Mafia Hukum Psikologi - Bersyukur Psikologi - Mitos Ketergantungan Puasa - Pendidikan Iradah Puasa Puasa dan Jalan Sufi Puasa dan Kesadaran Resiprokal Puasa dan Perilaku Berduri Puritanisme - Seperti Kanak-Kanak Dua Tahun Putu Setia Radhar Panca Dahana Rahman Mangussara RAPBN-P 2016 - Pentingnya Kredibilitas Razia Warteg di Serang Razia Warteg di Serang dan Perda Kontroversi Razia Warteg di Serang di Bulan Ramadan Reda Manthovani Refly Harun regionalisme Relawan Politik Religi & Motivasi René L Pattiradjawane Reza Indragiri Amriel Rhenald Kasali RI-Singapura - Arah Baru Hubungan RI-Singapura Riduan Situmorang Risma Rokhmin Dahuri Romanus Ndau Lendong Romli Atmasasmita RRT vs ASEAN - Potensi Konflik Maritim Berbahaya Said Aqil SIradj Saifullah Yusuf Saldi Isra Sampurno Samuel Mulia Sarlito Wirawan Sarwono Satoru MORI Sawitri Supardi Sadarjoen Sekolah - Andai Sekolah Ibarat Taman Serba - Serbi Silmy Karim Sobar Sutisna Sukidi Suko Widodo Sumbo Tinarbuko Sunarsip Surya Wiranto Susilo Bambang Yudhoyono Suwidi Tono Tantowi Yahya Teknologi Digital - Dilema Raksasa Teknologi Digital Teman Ahok - Ilusi Kebangkitan Masyarakat Sipil Terorisme Bandara dan Normalisasi Turki-Israel-Rusia THR dan Perburuhan Tiongkok - Ketika China Menguasai Dunia Tips Tito Karnavian - Calon Kapolri Baru Tito Karnavian - Harapan pada Budaya Tito Tito Karnavian - Kapolri Pilihan Jokowi Tito Karnavian - Polri vs Terorisme tokoh Toleransi atas Intoleransi Tom Saptaatmaja Tragedi Orlando - Self-radicalization - Lone Wolf Terrorist Tri Marhaeni P Astuti Trias Kuncahyono Triyono Turki - Istanbul 2016 dan Serangan Teroris Universitas dan Interkoneksitas Ilmu Pengetahuan uts UU Minerba - Urgensi Revisi UU Minerba Video Wasisto Raharjo Jati Wimpie Pangkahila Yayasan Sukma - Beasiswa untuk Mindanao-Aceh Yudi Latif